Biografi Andy F. Noya
Bulan lalu, kami para etoser di beri tugas untuk baca buku biografi dan any ambil tokohnya Andy F. Nova. Orangnya inspiratif dan humoris. Asyik aja pas nonton acaranya (“Kick Andy”)
yuk simak!!
Riwayat
Sekolah
Ò SD sang timur Di Malang, Jawa Timur
Ò Sekolah Teknik
Ò STM Jayapura. Tidak sampai tamat, ia
pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta.
Hobby
- dunia
tulis-menulis.
- menggambar
kartun dan karikatur
Oleh sebab itu begitu lulus STM, walau mendapat beasiswa untuk melanjutkan
ke IKIP Padang, Andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik
(sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Jakarta). karena tekadnya menjadi wartawan sudah sedemikian
membara, akhirnya Andy "Naik banding" dan menemui Rektor Sekolah
Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet.
Sempat beberapa kali menjuarai
lomba karikatur. Andy juga dikenal sebagai siswa yang cerdas, nilai akademisnya
yang gemilang bahkan pernah mengantarkan Andy sebagai lulusan terbaik STM
Negeri 6. Ia juga sempat menjuarai tiga lomba mengarang tingkat SMA se-Papua.
Penampilannya yang 'slebor'
dengan kaos dan jeans sobek, sepatu butut dan rambut kribo yang tebal, memberi
'keuntungan' tersendiri bagi Andy. Setiap kali naik angkot, penampilan
'gembel'-nya itu sering kali membuat kondektur iba sehingga tidak tega meminta
ongkos. Kalau pun sang kondektur menagih
ongkos, ia akan turun dari angkot itu lalu naik angkot lainnya. Penampilan ini
tetap ia pertahankan saat meliput sebagai reporter di Tempo.
Aktivitas Jurnalisme
Bisnis Indonesia (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman
Setiawan, pimpinan di Grafitipers sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Dua tahun kemudian diajak oleh
Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo. Pada 1992 datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas untuk
bergabung dengan koran Media Indonesia yang
mereka kelola.
Masuk ke RCTI
Pada 1999, RCTI mengharuskan PT Sindo, anak
usaha RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI sebagai
induk. Bersama wartawan senior Djafar
Assegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin
Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.
Karir di Metro TV
Kemudian, sekitar akhir tahun 1999, Andy diberi tahu seorang teman bahwa
untuk mendirikan sebuah stasiun televisi hanya membutuhkan modal sebanyak 3
miliar rupiah. Andy kemudian menghubungi Surya
Paloh.
Setelah membicarakan mengenai berbagai
prosedur dan segala hal yang diperlukan, mulailah dirintis stasiun televisi
bernama Metro TV. Pada tahun 2000, baru tujuh bulan bekerja di RCTI, Andy
dihubungi Paloh yang memberitahukan surat izin Metro TV sudah selesai. Ia pun
diminta memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi.
3
tahun kemudian (2003) Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi
pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu. Pada tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV Don
Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di
Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan
Don Bosco.
Dan dipercaya
menjadi Host salah satu acara yang judulnya diambil sendiri dari namanya, yaitu
Kick Andy, Karier Andy lainnya Andy pernah menjadi host
program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama
lima tahun (1994 sampai dengan 1999).
Selama
ini,namanya melambung setelah ia sukses membawakan acar kick Andy yang tayang
setiap hari Jumad malam itu. Terlebih lagi setelah ia dinobatkan presenter talk
show terfavorit di ajang Panasonic Award dan acara yang ia bawakanpun terpilih
menjadi acara talk show terbaik di ajang panasonic award.
Andy
F. Noya bersama acara talkshow yang dipandunya, Kick Andy, berhasil merebut
hati jutaan pemirsa yang rindu menyaksikan program acara televisi yang mendidik
dan menginspirasi. Tidak cukup sampai di situ, pria yang tadinya pemalu ini,
berusaha merangkul berbagai yayasan dan para pejuang kemanusiaan untuk
menjangkau lebih banyak orang-orang yang hidupnya terpuruk dan terbuang lewat
yayasan Kick Andy Foundation (KAF).
Gak
Mau Jadi Pendeta
Presenter Kick
Andy ogah masuk gereja sejak tahun 1978. Keputusan ini berlanjut hingga ia
menikah. “Hanya sampai gerbang gereja mengantar istri, saya langsung banting stir
dan pulang ke rumah,” ujarnya.
Namun ucapan
seorang pendeta membuatnya tersentak. “Pendeta itu bilang tayangan Kick Andy
yang saya pandu merupakan wadah pekabaran Injil yang saya lakukan,”
ujarnya.
Andi pun melakukan
riset di seluruh tayangannya. Memang benar, ia menjumpai banyak kata-kata yang
mengandung pesan alkitabiah
Kick
Andy Foundation (KAF)
Media penyalur
sumbangan bagi orang-orang yang tergerak hatinya setelah melihat tayangan dalam
Kick Andy
Kegiatan“: gerakan
1000 kaki palsu yang sudah disokong dana 1 miliar (Sugeng Siswoyudono).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar